Senin, 28 Desember 2020

Wisata Pasar Tua di Jakarta Indonesia

Perkembangan kota Jakarta tidak terlepas menurut pasar tua yg terdapat didalamnya. Wisata pasar tua di Jakarta menjadi destinasi yg unik menggunakan berjejer mall yg sangat modern namun nir akan terkikis dari sejarah. Tentu sebagai anak bangsa selalu melihat pasar tua ini tetap ada dan akan berbicara dikemudian hari menjadi bepergian sejarah yang wajib dipertahankan. Berwisata ke semua pasar tua ini masih mampu terjangkau menggunakan Trans-Jakarta dan bila lokasinya butuh sedikit jeda buat ditempuh masih bisa dimaklumi. Berikut wisata yg unik mengunjungi pasar tua di Jakarta namun terdapat beberapa pasar yg telah berubah sebagai harta benda atau bahkan dalam revitalisasi sang pemkot.

1. Pasar Baru.

Http://lingsangsenja.Blogspot.Com/

http://pintrest.Com/

Pasar ini dibangun pada tahun 1820 sebagai Passer Baroe pada zaman Batavia. Tempat ini adalah pusat perbelanjaan bagi orang Belanda yg berdomisili di Rijswijk (atau Jl Veteran). Perpaduan arsitektur yg unik antara Eropa dan Tiongkok. Inilah sentra perbelanjaan tertua yg terdapat pada kota Jakarta.

Pasar Baru - http://anythingjakarta.Com/

Beraneka ragam etnis yg tinggal disekitar Pasar Baru termasuk India, China, dan Indonesia. Keseluruhannya beredar di daerah Pasar Baru & Pintu Air. Lokasinya sangat strategis

Untuk hiburan juga tersedia di lokasi Pasar Baru waktu itu seperti Bioskop Capitol, Bioskop Globe, atau Bioskop Astoria (Satria), untuk masalah perut juga ada Bakmi Gang Kelinci. Sekarang anda bisa menemukan berbagai jenis makanan yang dijual. Anda dapat melakukan explore keseluruhan sudut Pasar Baru yang dapat melihat perkembangan yang sangat luar biasa dari tempo dulu

http://tripadvisor.com/

Pada saat sekarang Pasar Baru sudah sangat berubah tetapi masih dapat dilihat peninggalan yang masih dijaga keasliannya seperti lokasi jembatan masuk dan beberapa gedung yang masih asli konstruksinya.

Tidaklah sulit untuk menemukan Pasar Baru, anda dapat menggunakan angkutan Trans-Jakarta yang berhenti di stasiun Gedung Kesenian.

2. Pasar Glodok.

http://klikhotel.com/

http://akpool.co.uk/

Kawasan Harmoni - http://forum.detik.com/

Wisata pasar tua di Jakarta selanjutnya adalah Pasar Glodok. Glodok berasal dari bahasa sunda yang berarti pintu masuk rumah "Golodog", jadi merupakan pintu gerbang memasuki daratan Sunda. Nama Glodok ini juga berasal dari sebuah tempat pincuran air dari sebuah gedung kecil yang berada di Balai Kota (Stadhius). Gedung ini dibangun pada tahun 1743, sempat dihancurkan sebelum dibangun lagi pada tahun 1972. Disinilah tempat pengambilan air bersih oleh serdadu Belanda dan juga para kuda yang telah berjalan jauh. Dengan bunyi air "grojok" inilah cikal bakal nama Glodok.

http://poskotanews.com/

Jika anda ke pasar Glodok tidaklah susah, anda dapat menggunakan Trans-Jakarta berhenti di halte yang sama.

3. Pasar Ikan.

http://konservasidasciliwung.wordpress.com/

kali Ciliwung. Fotografer berlokasi di Pasar Ikan. Foto mengarah ke tenggara. Di latar belakang terlihat Kanaalweg (kini Jalan Krapu). - http://yafi20.blogspot.com/

Daerah pesisir Batavia sangat strategis bagi perkembangan kota Jakarta. Seperti Pasar Ikan ini terletak di muara sungai Ciliwung dan menjadi pelabuhan penting di Jawa Barat. Lokasi yang strategis inilah menjadi pelabuhan utama bagi Kerajaan Pajajaran dan Batavia.

Dilokasi inilah terjadinya perlawanan antara Hindia Belanda dengan Portugis sekitar abad ke 16 disekitar Muara Angke Penjaringan. Area ini direbut oleh Kesultanan Banten dan Demak dari Portugus.

Pada zaman Kolonial Belanda dibangun pada abad ke 17 dengan adanya galangan kapal yang dibangun oleh VOC dan tahun 1628 Kantor Perdagangan. Pelabuhan ini menjadi tempat bongkar-muat kapal serta perdagangan termasuk rempah-rempah keseluruh dunia.

Untuk pelestarian lingkungan hidup Belanda juga membuat hutan bakau sebagai daerah konservasi alam. Pada tahun 1939 kawasan yang dipersiapkan seluar 15,05 ha. Pada tahun 1960 an kawasan ini menjadi luas menjadi 1.344,63 ha. Dengan berkembangnya zaman kawasan ini menjadi suaka margasatwa dengan ditetapkannya kawasan ini sebagai cagar alam pada tahun 1988. Suaka margasatwa di Muara Angke ini berdekatan dengan pusat perbelanjaan Galeri Mediterania.

http://megapolitan.kompas.com/

http://jakarta.panduanwisata.id/

Anda dapat menggunakan transportasi menuju Muara Angke atau Muara Karang untuk mencapai Pasar Ikan dan sempatkan mengunjungi kawasan hutan bakau.

4. Pasar Senen.

Senen Tempo dulu - http://skyscrapercity.com/

Kramat Raya - http://hanyarepost.blogspot.com/

Pasar Senen atau Snees merupakan pasar tertua di Jakarta. Dinamakan Snees karena jadwal pasar hanya pada hari senin. Kondisi pasar banyak didominasi oleh pedagang etnis Cina. Pembangunan pada 30 Agustus 1735 besama dengan Pasar Tanah Abang. Seorang Yustinus Vinck adalah Tuan tanah juga seorang arsitek ini dari lahan milik dari anggota Dewan Belanda. Dengan banyaknya pengunjung pasar tidak hanya pada hari senin, maka pasar ini juga dibuka selain dari tersebut.

Dengan berjalannya waktu pasar Senen berubah menjadi tempat berkumpulnya intelektual muda di era pra kemerdekaan tahun 1930 an. Disinilah awal strategi dibentuk oleh kaum muda untuk bergerak berjuang tersembunyi atau gerakan bawah tanah.

http://panoramio.com/

Kondisi pasar tua di Jakarta ini sudah mulai meredup sejak kerusuhan Mei 1998, dan ditambah kebakaran hebat pada tahun 2004.

Anda dapat mengunjungi dan bernostalgia dengan kawan pasar tua dengan Trans-Jakarta berhenti di halte Senen.

5. Pasar Tanah Abang.

Pasar Tanah Abang  http://https://id.wikipedia.org/wiki/Pasar_Tanah_Abang/

Pasar Sabtu atau Pasar Tanah Abang yang dibangun pada tahun 1735 oleh Yustinus Vinck. Dia mendirikan pasar ini atas perintah dari Gubernur Jendral Abrahan Patramini. Pasar ini terbentuk bagi perdagangan khusus tekstil dan kelontong. Karena fokus pasar dibuka hanya hari Sabtu, maka kondisi pasar sudah sangat mampu menyaingi Pasar Senen pada waktu itu.

Terjadinya kerusuhan pembataian etnis Cina pada peristiwa Chineezenmoord termasuk penghancuran semua harta benda diseluruh Tanah Abang pada tahun 1740. Pasar Tanah Abang kembali dibangun pada tahun 1881, karena pengunjung cukup banyak berdatangan maka pasar dibuka seminggu dua kali yaitu Rabu dan Sabtu. Dengan kondisi yang sangat sederhana hanya berupa papan dan bambu sebagai tempat kios pada waktu itu. Setelah berjalannya waktu akhir abad ke 19 kondisi pasar diperbaiki. Pemerintah Batavia membongkar dan mengganti dengan bangunan yang permanen dengan tiga los panjang dengan tembok dan papan.

Semakin berkembang tanah Abang dan pembangunan Stasiun Kereta Apa membuat kondisi Pasar mengikuti perubahan zaman. Pusat grosir sudah terkenal di Asia Tenggara membuat sejarah Pasar Tanah Abang bermula sebagai pusat tekstil untuk Batavia menjadi pusat tekstil di seluruh Asia Tenggara.

http://megapolitan.kompas.com/

Lokasi Tanah Abang sangat strategis dan semua orang mengetahuinya. Anda dapat menggunakan Trans-Jakarta berhenti di Sarinah dan menuju ke Tanah Abang menggunakan Bajaj, ojek, atau dengan berjalan kaki ke arah barat.

Wisata pasar tua di Jakarta pada saat sekarang sudah menjadi wisata modern dengan adanya bangunan tambahan disekeliling pasar tua. Anda tidak akan merasa rugi untuk tidak mengunjungi semua pasar ini, selain bernostalgia sejarah yang anda baca ini tentu akan memberikan tambahan pengetahuan sejarah di kota Jakarta sebagai Ibu Kota Negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar