Jembatan Siti Nurbaya terletak dalam atas sungai Batang Arau Kota Padang Sumatera Barat sepanjang /- 156 meter. Jembatan berfungsi menjadi jalur perhubungan krusial antara Seberang Padang menggunakan sentra kota Padang. Kenapa bernama jembatan Siti Nurbaya?. Alasannya diambil dari novel klasik yang sudah mendarah daging oleh masyarakat Minangkabau yg merupakan output karya yang sangat penomenal menurut Marah Rusli. Sebagai akses krusial & penopang kemudian lintas rakyat & pariwisata, jembatan Siti Nurbaya salah satu ikon krusial yg menjadi rencana penting buat dikunjungi.
Jembatan Siti Nurbaya Padang Sumetera Barat. Poto oleh: Benny Rhamdani |
Sejarah Pembangunan Jembatan Siti Nurbaya
Proses yang relatif panjang buat pembangunan jembatan Siti Nurbaya ini. Dimulai pembangunan pada tahun 1995 dalam zama Presiden Soeharto, total biaya yg dihabiskan buat membangun jembatan ini sebesar IDR 19,8 Milyar. Keseluruhan biaya yang dikeluarkan asal dari APBD
Demografi Jembatan Siti Nurbaya
Situasi dan kondisi jembatan Siti Nurbaya sebagai penunjang pariwisata di Sumatera Barat terletak sangat strategis berdekatan dengan kota tua kota Padang. Diatas jembatan Siti Nurbaya kita dapat melihat pemandangan kota tua lama yang masih tersisa dengan gaya arsitektur kuno yang berada disisi kiri dan kanan. Situasi ini dapat diabadikan dengan berpoto selfie dengan gaya bebas berlatar gedung kuno pada zaman kolonial Belanda.
Dibawah jembatan Siti Burbaya mengalir sungai Batang Arau sebagai urat nadi trasportasi laut ke pulau terdekat seperti kepulauan Mentawai. Dapat juga dilihat perahu nelayan bersandar di tepi sungai merapat setelah melakukan bongkar muat hasil laut. Sungai Batang Arau ini bermuara ke Samudera Hindia.
Setelah menyeberang jembatang dari kota Padang terdapat bukit yang bernama seberang Padang atau Bukit Gado-gado atau sebagian orang menyebutnya Bukit Sentiong. Pada saat sekarang bukit ini sudah terbebas dari perkuburan cina yang marak beberapa puluh tahun dulu sebagai lokasi pemakaman.
Kegiatan lain yang dapat dilakukan oleh para pelancong untuk menikmati pemandangan alam di jembatan Siti Nurbaya ini pada sore hari adalah beberapa makanan yang dijajakan oleh penduduk sekitar yang berlokasi diatas jembatan Siti Nurbaya seperti pisang kepek dengan campuran parutan kelapa dan gula, jagung bakar, sate Padang, roti bakar, dan lain sebagainya.
Cerita Siti Nurbaya ini sangat penomenal bagi masyarakat Minangkabau maka sebagian masyarakat percaya kuburan Siti Nurbaya ini terletak di Gunung Padang sebagai tempat atau pintu gerbang memasuki Samudera Hindia.
Jembatan Siti Nurbaya Padang Sumatera Barat pada malam hari. Poto oleh: etnojuwitalestari06pk15.blogspot.com |
Akhirnya, saya akan membuat rangkuman penting yang dapat anda jadikan sebagai petunjuk kegiatan yang dapat dilakukan disekitar jembatan Siti Nurbaya.
1. Lokasi yang berdekatan dengan kota tua kota Padang, anda dapat sekaligus menikmati pesona gedung tua yang ada disekitar jembatan Siti Nurbaya. Gedung tua ini digunakan sebagai gudang atau ruko pada zaman Belanda untuk mendukung kegiatan ekonomi penting pada saat itu.
2. Gedung Bank Indonesia atau Javasche Bank yang berlokasi di sekitar jembatan Siti Nurbaya. Gedung tua ini digunakan oleh Belanda sebagai Javasche Bank untuk memudahkan beberapa kegiatan transaksi penting yang hidup pada zaman kolonial Belanda. Setelah Indonesia merdeka dan berjalannya waktu gedung ini diambil alih oleh Bank Indonesia. Gedung ini masih kokoh berdiri dan kondisi sangat terawat.
3. Jika anda berkesempatan ingin melihat pemakaman Siti Nurbaya yang dipercaya oleh masyarakat setempat berlokasi di Gunung Padang. Anda dapat mengunjunginya sambil menikmati pemadangan laut yang sangat mempesona.
4. Menikmati beberapa kuliner pilihan yang ada di sekitar jembatan Siti Nurbaya yang tersaji disekitar jembatan. Jika anda berada diatas jembatan Siti Nurbaya terdapat panganan ringan seperti jagung bakar, roti bakar, pisang kepek, dan lain sebagainya.
5. Abadikan poto bersama di sekitar jembatan Siti Nurbaya sebagai bukti anda telah datang ke lokasi ini.
6. Kedatangan lokasi jembatan ini tidak dipungut biaya masuk tetapi hanya biaya parkir yang harus anda bayar.
Hal yang sangat saya himbau untuk mendapatkan atensi rekan pelancong semua untuk dapat membuang sampah pada tempatnya, dan jangan melakukan corat-coret disekitar jembatan Siti Nurbaya agar tercipta keindahan, kebersihan, dan ketertiban. Jika hal kecil ini dapat terlaksana dengan baik akan terwujud lokasi yang nyaman bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar