Minggu, 13 Desember 2020

Mesjid Raya Sumatera Barat Landmark Wisata Religius Muslim

Mesjid-Raya-Sumatera-Barat dengan alamat pada Jl Khatib Sulaiman Alai Parak Kopi Padang Utara, Sumatera Barat, Indonesia. Mesjid Raya yang berada pada sentra kota Padang Sumatera Barat sudah menjadi destinasi harus kunjungan wisata religius bagi umat muslim pada Indonesia & Dunia. Lokasi yang terletak di pusat kota Padang ini sudah terlihat mulai menurut desain infrastruktur yang sangat mempesona

Salah Satu Spot Indah Mesjid-Raya-Sumatera-Barat

Cerita Awal Lokasi Mesjid-Raya-Sumatera-Barat.

Lokasi tanah Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini merupakan eks-SPMA [Sekolah Menegah Pertanian Atas] yang dimiliki Departemen Pertanian. Dengan adanya Perda [Peraturan Daerah] Otonomi tanah milik Departemen Pertanian ini menjadi hak bagi Pemkot [Pemerintah Kota] Padang untuk dijadikan lokasi pembangunan Mesjid Raya yang akan menjadi landmark untuk kota Padang Sumatera Barat. Untuk sekolah SPMA ini dipindahkan ke lokasi lain yaitu di Lubuk Minturun, masih di kota Padang dengan jarak +/- 15 km ke arah Jl Bypass.

Pintu Masuk Mesjid-Raya-Sumatera-Barat

Deskripsi Mesjid-Raya-Sumatera-Barat.

Berdirinya Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini menjadi destinasi wisata religius bagi muslimin di Indonesia dan Dunia sebagai lokasi ibadah khusus untuk Islam. Proses pembangunan Mesjid Raya ini dimulai pada tahun 2007 dengan proses yang cukup panjang. Ide pembangunan mesjid ini dimulai dari Pemerintah Kota Padang dengan melibatkan beberapa pihak sehingga bisa dimulai pengerjaannya. Desain atau Arsitek oleh Rizal Muslimin dengan mengusung ide dari Rasulullah SAW pada waktu itu adanya perselisihan diantara kaum yang ada di Mekkah dengan bentuk bentangan kain pada atap Mesjid Raya. Philosopi ini untuk memindahkan batu Hajar Aswad dengan memegang ke ujung sudut kain oleh keempat kabilah Suku Quraisy. Untuk adat Ranah Minang tidak terlupakan dengan membentuk atap bagonjong rumah gadang sebagai simbol adat yang tidak terlepaskan dari tata kehidupan masyarakat serta simbol segi enamnya.

Sumatera Barat termasuk daerah lintasan gempa membuat konstruksi Mesjid Raya harus menyesuaikan keadaan geografis yang harus tahan terhadap guncangan kuat. Pemberdayaan Mesjid Raya ini terhubung dengan beberapa fasilitas seperti ruang serbaguna, menara, taman, bangunan pendukung untuk pendidikan, dan fasilitas komersial lainnya.

Tempat ibadah shalat dapat menampung jamaah antara 5000-6000 jamaah. Pembangunan Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini juga melibatkan beberapa pihak baik Pemerintah Kota Sumatera Barat dengan APBD, Pemerintah Arab Saudi, dan Turki. Sumbangan ini dimulai dari dana bantuan dana dan karpet untuk penunjang kemakmuran mesjid dan lain sebagainya. Pada tahun 2017 kondisi mesjid sudah terlihat 90% tahap pembangunan baik dari konstruksi Mesjid Raya itu sendiri, dan fasilitas pendukung lainnya terutama untuk Menara Mesjid yang masih dalam tahap pembangunan.

Lokasi Mimbar Siar Khutbah dan Imam Solat Mesjid-Raya-Sumatera-Barat dengan 99 Asmaul-Husna diatasnya.

"A to Z" Mesjid-Raya-Sumatera-Barat.

1. Mesjid Raya Kebanggan Urang Awak Minangkabau.

Tempat ibadah kaum muslimin telah mesuk destinasi penting religius di Sumatera Barat dan menjadi perbincangan dengan keunikannya. Pastinya letak berdiri Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini terletak di hook antara dua jalan besar yaitu Jl Khatib Sulaiman dan Jl KH Ahmad Dahlan. Dengan strategis di persimpangan empat jalan besar menjadi pusat kota Padang yang sudah dapat terlihat dari segala penjuru disekitar persimpangan jalan besar ini.

2. Arsitektur Gabungan Minangkabau dan Arabic.

Arsitektur Mesjid-Raya-Sumatera-Barat merupakan gabungan antara dua tempat yaitu Minangkabau dan Philosopi dari Rasulullah SAW waktu memindahkan batu Hajar Aswad. Untuk desain interior terlihat megah dengan terturlis Asmaul Husna dan Ekterior adanya desain unik seperti Arabic yang menghiasi seliuruh sudut Mesjid di lantai dua. Tulisan kaligrafi yang terlihat jelas menjadi ornamen penting yang menjadi ciri khusuk Mesjid Raya ini. Dengan melekatnya simbol dari segi enam ini bermakna lambang tungku tigo sajarangan yaitu tali sapilin [ninik mamak, cadiak pandai, dan ulama] serta enam rukun iman yang telah mendarah daging pada Buday Minang. Jadi, rekan semua jangan terpengaruh dengan pihak yang mengatakan ada simbol umat tertentu yang ada di Mesjid Raya ini hanyalah pendapat yang tidak mendasar alias pepesan kosong belaka. Bertanyalah kepada pihak yang lebih memahami arti simbol ini yang sebenarnya makna segi enam ini supaya menjadi paham dan tidak gagal paham.

3. Rancangan Karya Umat Muslim.

Untuk mewujudkan maha karya Mesjid Raya ini dilakukan kompetisi tentangan rancangan Arsitektur secara keseluruhan. Pada tahun 2007, Anggota kompetisi untuk memenangkan rancangan ini diikuti 323 Arsitek di berbagai negara. Sekitar 71 desain yang telah menjadi nominasi para juri diseleksi secara ketat yang diketuai oleh Sastrawan Wisran. Rancangan yang dipakai untuk Mesjid-Raya-Sumatera-Barat adalah Rizal Muslimin.

4. Struktur Bangunan Tahan Gempa.

Sumatera Barat termasuk daerah rawan gempa dengan adanya patahan yang akan terjadi jangka waktu tertentu. Struktur dan Arsitektur gedung juga mengadopsi tahan gempa sampai dengan skala 10 SR. Mesjid Raya ini difungsiskan tidak hanya untuk kegiatan ibadah saja tetapi juga dijadikan sebagai pusat evakuasi jika terjadi Tsunami dapat memanfaatkan bangunan di lantai II dan lantai III.

5. Proses Pembangunan Butuh Waktu Panjang.

Jika kita lihat prosesnya, Mesjid-Raya-Sumatera-Barat dimulai pada tahun 2007. Tentu dana yang dibutuhkan tidak sedikit, perkiraan dana yang akan digunakan IDR 507,82 M. Tetapi, proses tersebut masih terus berjalan apapun rintangan yang ada. Setiap tahap demi tahap dan tahun demi tahun berjalan akhirnya wujud Mesjid Raya ini akhirnya terlihat. Banyak pihak yang turut membantu pembangunan ini baik dari masyarakat maupun dari negara lain seperti Arab Saudi dan Turki.

6. Kapasitas Cukup Banyak.

Kapasitas untuk menampung jamaah cukup banyak sekitar 20.000 jamaah. Lokasi nya tersebar di Lt 1 sebanyak 15.000 orang jamaah dan Lt 2 sekitar 5.000 orang jamaah. Untuk melaksanakan sholat fardhu untuk rekan muslimin sangat cukup dengan fasilitas yang cukup baik.

7. Sangat Luas Untuk Sebuah Mesjid Raya.

Mesjid-Raya-Sumatera-Barat dengan luas 40,98 Ha dengan 18.091 M2 untuk luas bangunan ini sangat simetris dari segi gedung dan tempat. Pembangunan Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini membutuhkan waktu yang sangat panjang termasuk dana yang harus disiapkan oleh berbagai pihak mulai dari pejabat yang berwenang di Sumatera Barat maupun umat muslim. Dengan tekat yang cukup kuat dari umat untuk memulai pembangunan Mesjid Raya ini Alhamdulillah telah siap walaupun masih ada pembenahan lain.

8. Landmark Kebanggaan Warga Sumatera Barat.

Inilah simbol provinsi Sumatera Barat dengan kemegahan Mesjid Raya yang telah memberikan daya hipnotis bagi urang awak perantauan. Bukan saja urang awak, tetapi bagi seluruh muslimin dunia yang ingin melihat kemegahan Mesjid Raya ini dan ingin melaksanakan sholat di lingkungan mesjid. Area fasilitas parkir yang cukup luas dengan adanya petugas yang akan membantu mampu memberikan kenyamanan bagi pengunjung.

Tips Berada di Mesjid-Raya-Sumatera-Barat.

1. Sebagai muslimin harus menjaga kebersihan di lingkungan mesjid. Menjaga kebersihan sebagian dari iman, buanglah sampah pada tempat. Untuk kawasan beruduk dan toilet mari dijaga kebersihan dengan berpartisipasi dengan penggunaan air untuk berhemat dan sopanlah dalam penggunaan fasilitas untuk mejaga kebersihannya.

2. Parkirlah kendaraan pada tempatnya agar tercipta ketertiban, kenyamanan dan kerapihan. Jauhkan sifat individualisme terhadap kendaraan yang parkir sembarangan yang tidak mau diatur mengakibatkan kerugian bagi pengunjung yang lain.

3. Lokas Mesjid-Raya-Sumatera-Barat adalah lokasi untuk beribadah dan wisata religius untuk semua. Jagalah attitude yang islami dimulai dari berpakaian yang rapi baik untuk pria dan wanita serta anak-anak. Pada saat kunjungan sudah tersedia tempat penyimpanan sendal atau sepatu berada pada pintu masuk mesjid lantai satu.

4. Mari bersama-sama memberikan infak, sadaqoh, wakaf, dan lainnya ke Mesjid Raya Sumatera Barat. Hubungi petugas untuk menyalurkan keinginan umat muslim ini.

5. Dengan indahnya interior dan eksterior mesjid mampu membuat semua pengunjung terpesona dengan arsitektur yang cukup sempurna ini. Philosofi ini dapat kita semua ambil pelajaran bahwa "bersatunya umat muslimin mampu menyelesaikan seluruh masalah yang ada" sehingga terwujud ukuwah islamiyah yang hakiki dan direhoi oleh Allah SWT.

6. Bagi para pengunjung untuk tidak melakukan corat-coret areal Mesjid-Raya-Sumatera-Barat dalam bentuk apapun, sifat ini adalah sikap yang tidak terpuji yang menjurus kepada merusak keindahan Mesjid Raya.

7. Gunakan pakaian muslim dan muslimah yang rapih. Khusus bagi wanita untuk menutup aurat jika memasuki lokasi Mesjid Raya. Kerapihan dan keindahan merupakan sebagian dari iman. Seorang muslimin dan muslimah yang baik akan selalu menjaga kerapihan pakaiannya jika memasuki lokasi mesjid.

Dengan pentingnya Mesjid-Raya-Sumatera-Barat ini sudah terlihat, sudah digunakan sebagai tempat berkumpulnya ulama sedunia untuk merumuskan strategi dan masalah umat [baca: link]. Sangat pentingnya Sumatera Barat sebagai kota yang sudah dipercaya ini disambut antusias oleh seluruh umat muslimin serta ikut berpartisipasi dan apresiasi penuh demi terwujudnya kebaikan untuk seluruh muslimin. Spirit 212 Aksi Bela Islam sangat menyentuh seluruh muslimin ini dengan Ukuwah Islamiah-nya menjadikan Mesjid Raya terbesar di Sumatera Barat ini menjadi saksi sejarah dunia dan andil strategis yang didukung oleh Gubernur dan Walikota.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar