Jangan keliru negara Jepang pula mempunyai toko barang bekas yg masih layak gunakan, bahkan kondisinya hampir sama menggunakan barang baru. Tidak hanya dalam Indonesia saja yg ada barang bekas seperi Babe [Barang Bekas] yg berlokasi di kota Bandung Namanya barang bekas mungkin saja baru dipakai oleh pemilik dengan beraneka ragam alasan. Tetapi intinya kondisi barang masih layak pakai, dan bahkan masih mampu dikatakan hampir sama menggunakan barang baru. Semua barang telah mereka seleksi & sinkron menggunakan karakter selera pembeli mulai menurut lokal sampai menggunakan turis yang spesifik mencari barang bekas yg masih ada pada Jepang. Kenapa masih banyak barang bekas terdapat di negara Jepang karena kondisi eksklusif mempunyai pangsa pasar tersendiri. Berikut ilustrasinya.
Toko Barang Bekas di Negara Sakura Jepang. Poto oleh : https://nihongono.wordpress.com |
1. Kondisi Jika dalam Buang.
Di negara Jepang sangat straight sekali dengan sampah. Setiap sampah yang dibuang harus tidak selaras perlakuannya dimulai dari sampah berjenis botol, organik, & sampah yang khusus buat pada bakar. Untuk barang-barang yang telah dibeli buat menunjang kehidupan sehari-hari contohnya elektronika, furniture, fashion, dsb bila dibuang harus ada perlakukan spesifik. Seperti adanya surat pembuangan yang harus dikenakan porto lagi sinkron menggunakan berukuran. Semakin akbar ukurannya semakin mahal biayanya. Makanya, menurut pada mengeluarkan biaya yg akbar lebih baik dijual lagi ke perusahaan yang mau mendapat barang bekas ini memakai harga tertentu dan dijual balik sang perusahaan penampung.
Toko Barang Bekas di Jepang 2nd Street. Poto oleh: http://lananewakatobi.blogspot.co.id |
2. Alasan upgrade.
Sebagian besar penduduk Jepang pula senang mengubah barang yang mereka miliki buat menerima fasilitas yang lebih dengan keunggulan teknologi. Hal ini berlaku dalam elektronika, hadget, laptop, furniture, sepeda, sepatu, dsb. Nah, bagi anda yg senang barang bekas yg berkualitas dapat mempertimbangkan membeli barang yang hadir di negara Jepang menggunakan harga yg sangat miring bahkan sangat terjangkau menggunakan kantong seseorang mahasiswa. Untuk alasan upgrade ini biasanya menjurus ke barang elektronik, gadget,
3. Alasan pindah lokasi rumah.
Untuk menghemat biaya pindah sebagian penduduk Jepang juga ada yang ingin menjual semua barang yang mereka miliki jika ada pindah ke kota lain atau ke negara lain. Dari koleksi yang mereka jual cukup bagus kualitasnya bahkan dapat disejajarkan dengan barang yang baru dengan merek yang sama. Harga miring dengan kualitas yang masih dapat terlihat jika anda berkunjung ke negara Jepang untuk memburu barang-barang yang masih berkualitas.
Toko Barang Bekas Jepang Jumble Store. Poto oleh: http://whimsicalzoo.blogspot.co.id |
Koleksi toko barang bekas ini cukup bervariasi tergantung jumlah koleksi barang dimulai dari elektronoik, furniture, alat musik, fashion, sepeda, sepatu, kamera, gadget, jam tangan, dll. Khusus fashion yang mereka pajang harus disesuaikan dengan musim yang ada di negara Jepang. Anda harus mengikuti koleksi sesuai dengan permintaan penduduk lokal. Harga barang yang tertera di display toko bekas ini belum termasuk pajak sekitar 8% [di Indonesia biasanya 10%]. Jika anda berkesempatan datang ke negeri Jepang dapat mencoba melihat toko bekas yang sangat luar biasa menghipnotis dengan banyaknya jumlah barang yang mereka punya. Hati-hati bagi anda yang mahasiswa harus menghitung berapa biaya yang akan dibelanjakan di toko ini supaya tidak kekurangan biaya bulanan nanti. Sudah mempersiapkan budget untuk masuk ke toko bekas di Jepang ini? ...... 😁😁😀
Contoh toko barang bekas di Jepang : 2nd Street, Hard Off, Jumble Store.
Tips : Untuk barang-barang tertentu harus ditanyakan ke petugas jika dibawa ke Indonesia bisa support dengan beraneka raga kebutuhan khusus seperti hape bisa dipakai, laptop bisa masuk ke Indonesia jika ada perbaikan bisa langsung ke service center, dst. Pilih kebutuhan yang sesuai dan dapat diaplikasikan di negara Indonesia ya, supaya tidak kecele nantinya. 😎😎
Tidak ada komentar:
Posting Komentar