Minggu, 20 Desember 2020

Tata Cara Menggunakan Transportasi di DKI Jakarta

Tata cara menggunakan transportasi pada DKI Jakarta. Mengunakan transportasi dalam DKI Jakarta nisbi tidak sinkron dengan kota-kota akbar lainnya pada Indonesia. Sebagai sentra pemerintahan, kota DKI Jakarta mempunyai sistem yang sudah mulai terintegrasi seluruh transportasi sebagai akibatnya kemudahan ini bisa dinikmati dengan rapikan cara relatif gampang diikuti. Terciptanya transportasi yg aman, cepat, & nisbi kondusif akan sebagai pilihan. Sebagai konsumen tentu akan menentukan sinkron dengan kebutuhan

1. Commuterline, Busway, MRT, LRT, atau Kereta Bandara.

Mengunakan moda transportasi terintegrasi ini rekan semua harus mempunyai kartu taping atau tanda masuk yang sudah dapat dibeli di konter setiap loket masuk, bentuknya seperti kartu ATM. Kerjasama yang dilakukan antara provider dengan bank sebagai langkah yang baik untuk memudahkan pengguna dengan menghilangkan pembayaran tunai pada saat masuk. Pilihlah kartu taping seperti kartu ATM yang dapat dipakai untuk seluruh transportasi publik sehingga satu kartu untuk semua. Apabila saldo didalam kartu sudah mulai habis maka rekan semua dapat melakukan pengisian ulang atau top-up dengan beberapa jumlah tertentu. Perlu diingat, saldo minimun harus tersedia di kartu jika tidak cukup maka anda akan dikenakan pinalti bahkan bisa dikenakan suplisi untuk commuterline. Pengalaman saya menggunakan kartu flazz dengan pengisian top-up di konter bus-way dipotong idr 2rb sebagai administrasi. Misal melakukan top-up idr 20rb akan dipotong idr 2rb sehingga saldo masuk idr 18rb. Sebaiknya melakukan top-up langsung dari rekening bank sendiri untuk menghindari biasa administrasi. Kartu yang saya miliki dapat digunakan seluruh transportasi publik yang ada sekarang. Biaya pembelian kartu taping seperti ATM ini IDR 50rb dengan saldo idr 30rb yang dapat langsung digunakan.

2. Uber, Grab, Gojek, dan sejenisnya.

Moda transportasi yang menggunakan smartphone yang sedang trend di DKI Jakarta dan kota besar lainnya. Transportasi seperti dikelola oleh perusahaan swasta dengan memanfaatkan smartphone dengan internet. Sehingga kapan pun waktu tempat dapat terkoneksi real-time. Pembayarannya dapat langsung secara transfer seperti Go-Pay pada Go-Jek atau cash. Pilihan pembayaran dapat saja dilakukan seperti Uber, Grab, Gojek, dan sejenisnya. Pastikan jumlah saldo dan uang anda cukup untuk membayar jenis trasportasi seperti ini.

Sebelum anda menggunakan jenis transportasi ini harus melakukan unduhan short-cut nya di google-play pada androit dan app-store pada apple.

Keunikan lain seperti Go-Jek dapat melakukan aktifitas lain tidak hanya sebagai transportasi ke lokasi lain, tetapi juga membantu anda untuk mengirimkan barang {Go-Send} atau berbelanja {Go-Mart}. Jadi cara seperti ini sangat membantu konsumen yang tidak perlu repot-repot untuk keluar rumah untuk membeli kebutuhan yang mendadak habis dirumah atau pengiriman barang membutuhkan puhak ketiga. Biasanya dengan melakukan pembayaran melalui Go-Pay diberikan gratis untuk kegiatan tertentu. Jadi, rekan semua harus mengentahui syarat dan ketentuan yang berlaku. Begitu juga dengan Grab, Uber, dan sejenisnya mempunyai cara tertentu untuk program yang mereka sediakan.

Rangkuman tata cara menggunakan transportasi publik di DKI Jakarta.

1. Untuk transportasi publik dengan pembayaran secara tunai sudah sangat familiar sekali. Setelah turun rekan semua langsung bayar kepada supir atau kondektur kendaraan.

2. Moda transportasi yang terintegrasi seperti commuterline, busway, MRT, LRT, dan kereta bandara harus menggunakan kartu taping seperti ATM yang sudah tersedia dimasing-masing loket. Pembayaran jumlah tertentu dengan mempunyai saldo yang sudah dapat digunakan. Cara yang terbaik untuk menentukan kartu taping seperti ATM ini adalah carilah kartu yang bisa digunakan untuk seluruh transportasi publik seperti Jakcard, BNI, BRI, Flazz, atau lainnya. Selalu lihat pengumuman terbaru dari institusi terkait di loket konsumen.

Untuk communterline, MRT, LRT, dan kereta bandara juga tersedia kartu taping sekali jalan. Perhatian cara pembeliannya pada mesin  tersendiri yang tersedia di pintu masuk.

Semoga tata cara menggunakan transportasi publik di DKI Jakarta ini dapat menjadi ilustrasi tambahan jika rekan semua membutuhkan informasi ini seperti saat sekarang.

Perhatian Khusus

Apabila menggunakan kartu taping seperti kartu ATM pada waktu masuk pada transportasi publik yang digunakan di DKI Jakarta harus sama dengan kartu taoing pada waktu keluar. Jika kartu berbeda maka rekan semua akan dikenakan pinalti dan suplisi pada transportasi commuterline. Harus pastikan kartunya sama, dan berhati-hati jika mempunyai kartu lebih dari pada satu jangan sampai lupa kartu mana yang digunakan. Jadi inilah tata cara yang baik menggunakan transportasi publik yang ada di DKI Jakarta yang sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar