Selasa, 16 Februari 2021

Cara Skill Teknik Bertahan Hidup Di Alam Bebas Liar Terbuka

Seorang berjiwa adventur sejati suka bertualang pada alam bebas liar terbuka laksana pecinta alam sudah paham cara bertahan hayati keras bersahabat menggunakan hutan bahkan selalu ditemani menggunakan tanaman

Poto oleh: bluetripper.com

Tahap Pertama.

Seorang penjelajah pecinta alam akan selalu memahami lokasi tepat untuk bermalam yang aman untuk diri sendiri atau semua tim yang ikut misi ini. Seperti tempat untuk bermalam ini harus datar, kering, tinggi dari permukaan, serta area yang dipilih ini tidak pada lembah yang sangat mudah teraliri oleh air apabila terjadi hujan deras yang bisa datang tiba-tiba. Lokasi yang dipilih adalah terbuka bebas tidak ada kayu besar yang merintangi pendirian tenda.

Tahap Kedua.

Siap mendirikan tempat bernaung atau sebagian penjelajah sebuah shelter sebagai lokasi untuk berlindung. Tempat ini sangat penting pada saat perjalanan jelajah sudah menguras tenaga sangat tinggi mengakibat kondisi tubuh sudah mulai melemah khususnya pendaki gunung yang merasakan Hypotermia pada saat cucaca sangat dingin sekali. Kondisi inilah yang sangat krusial bagi pecinta alam yang tidak bisa bertahan karena sangat dingin butuh sebuah shelter untuk mengembalikan kondisi tubuh dan menghangatkan tubuh dengan perlengkapan yang telah dibawa dari pintu masuk. Teknik pembuatan shelter ini dengan menggunakan pohon yang ada disekitar disusun rapi sehingga bisa terbuat sebuah tempat dan atapnya disusun denan ranting dan ditutup dengan dedaunan ukuran lebar. Jika memungkinkan pada saat itu membuat api untuk membuat minuman hangat.

Tahap Ketiga.

Membuat sumber panas yaitu api untuk kebutuhan di alam bebas liar. Teknik membuat api ini sangat direkomendasikan dari baterai, untuk jenisnya bisa dari ukuran apa saja dengan cara skill teknik dengan menghubungkan kutub positif dan kutib negatif dengan secarik kertas timah bisa dari rokok ataupun dari permen karet. Jika sudah rapi melekat maka akan tercipta percikan api yang bisa anda transfer ke benda kering lainnya yang bisa cepat terbakar seperti rumput kering, daun kering, ataupun kertas yang anda bawa. Apabila api sudah cukup memadaai besar bisa ditambahkan kayu bakar dari hutan sekitar yang telah kering siap dibuat api unggun. Jika keadaan darurat bisa menggunakan gesekan batu ataupun gesekan kayu untuk menghasilkan api.

Tahap Keempat.

Teknik memperbesar ukuran api yang telah dibuat tadi dengan teknik susunan kayu yang sudah siap. Pencarian kayu kering ini harus sudah tersedia pada saat api sudah mulai membesar. Ukuran dari kecil, menengah, hingga besar dengan susunan kemiringan 3 derajat agar api yang terbentuk bisa hidup dengan sirkulasi udara di dalam kayu tetap terjaga. Pola seperti ini harus berlanjut agar lama waktu api dibuat sesuai dengan keinginan.

Tahap Kelima.

Paham sumber air bersih untuk kebutuhan selama jelajah di alam bebas liar. Air adalah sumber sangat vital selama misi ini agar anda tidak dehidrasi. Teknik ini bisa beragam dimulai dari pencarian sumber mata air disekitar shelter atau pendirian tenda, jika tidak menemukan anda bisa menampung air hujan atau embun untuk sumer air minum. Atau dengan tambahan air yang ada diatas daun yang anda kumpulkan bisa dijadikan sumber lain untuk minum. Di alam bebas liar juga ada jenis tumbuhan tertentu yang menghasilkan air untuk bisa diminum yang telah anda pelajari selama kursus pecinta alam.

Tahap Keenam.

Teknik mendapatkan air dengan tumbuhan lain. Cara seperti ini biasa dilakukan oleh pendaki gunung profesional yang mendapatkan treking yang jauh dari sumber mata air. Hal yang mereka lakukan adalah: Prinsip sebuah tanaman hambir sama dengan manusia yang mengeluarkan keringat. Proses yang dilakukan tumbuhan untuk mengeluarkan air ini disebut dengan transpirasi. Kita bisa mendapatkan air bersih dari tumbuhan ini dengan cara membungkus ranting yang akan dijadikan tempat keluarnya air dan diikat rapat dengan plastik. Sekitar 5-6 jam kemudian anda bisa mendapatkan air dari tumbuhan yang siap dikonsumsi.

Tahap Ketujuh.

Pahami tumbuhan yang bisa dikonsumsi untuk membantu anda bentahan hidup di alam liar bebas. Bertahan hidup ala TNI ABRI ini telah dibuktikan mereka bisa bertahan hidup di hutan belantara tanpa adanya asupan makan alias sedikitnya stok makanan maka hal yang dilakukan adalah mencari tumbuhan yang bisa langsung dimakan seperti pisang hutan liar, hingga nanas hutan yang cukup banyak ditemukan di alam Indonesia. Rekomendasi lain yang juga bisa dikonsumsi adalah rotan muda, bambu muda alias rebung, pakis-pakisan, hingga daun semanggi. Pemahaman yang cukup harus anda pahami agar tidak salah mengambil tumbuhan yang dijadikan konsumsi selama di hutan. Untuk menangkap hewan liar hutan sepertinya sangat butuh waktu lama dan butuh perjuangan tingkat tinggi. Jadi pilihan yang terbaik adalah mencari tumbuhan hutan.

Tahap Kedelapan.

Punya skill untuk menangkap ikan dengan tombak tradisional. Berburu seperti ini harus anda latih untuk bisa survive di alam bebas liar yang bisa anda manfaatkan untuk mendapatkan makanan yang bergizi. Teknik ini juga dipersiapkan oleh para profesional pendaki gunung dan pecinta alam untuk menyiapkan tombak dari kayu yang sudah ada di hutam. Tombak yang dibuat +/- 25 - 30 cm dengan mata empat dengan diameter sekitar 3 cm. Jika anda bisa membuat busur dari kayu juga bisa dengan membuat simpul untuk menautkan tombak berbentuk anak panah untuk memburu hewan lain selain ikan juga bisa dilakukan.

Tahap Kesembilan.

Skill membaca kompas harus dimiliki oleh seorang pecinta alam liar bebas. Tidak mungkin selalu mengandalkan GPS dan kompas rusak ataupun jatuh apa yang harus anda lakukan. Ya harus bisa membaca arah timur, barat, utara, dan selatan. Caranya sangat mudah dengan elihat posisi matahari terbit dan terbenam. Seorang yang profesional akan melakukan analogi dengan menghadapkan jarum jam sesuai dengan arah matahari tadi. Jaris imaginer akan terbentuk diantara jarum jam di angka 12, inilah garis yang akan menghubungna utara dan selatan yang anda cari.

Tahap Kesepuluh.

Mempunyai ilmu memadai mengenai rasi bintang. Sebagian pendaki pecinta alam yang suka melakukan ekplor juga mempelajari rasi bintang yang mempunyai bentuk tertentu dan bisa membacanya. Teknik ini memang ukuran, bentuk, dan lokasi tempat arah bintang itu. Pembelajaran ini harus anda ketahui jika jelajah alam liar sudah menjadikan misi yang harus anda lakukan setiap hari seperti rasi bintang Gayung Besar, Gayung Kecil, hingga prinsip North Star.

Tahap Kesebelas.

Mahir pandai melakukan teknik simpul. Membuat simpul untuk mengikat harus bisa dilakukan agar tempat berdiri dan ikatan ke tempat yang diinginkan tetap kuat. Teknik simpul inijuga dipelajari saat di pramuka yang merukan dasar yang harus anda dapatkan sebelum ekspedisi eksplor dilakukan.

Tahap Keduabelas.

Paham mengirim sinyal bantuan SOS. Kondisi tertentu atau saat tertentu anda bisa berkomunikasi menggunakan kirim sinyal SOS untuk mendapatkan bantuan jika dibutuhkan. Inilah pertolongan pertama yang bisa anda lakukan pada saat berada di bukit ataupun pegunungan apabila terjadi kecelakan ataupun bencana alam yang tidak terduga. Teknik pengiriman sinyal SOS ini sebenarnya tidak hanya pada pendakian gunung untuk ekspedisi di tengah laut juga bisa diterapkan. Teknik standar yang digunakan adalah memantulkan sinar matahari pada cermin dengan tingkat kemiringan tertentu. Pantulan cermin inilah yang akan diarahka kepada pesawat ataupun helikopter dalam pencarian dengan teknik yang anda dapatkan pada saat kursus ekspedisi jelajah.

Setiap hobi yang berhubungan dengan alam liar bebas harus ada pengetahuan skill awal untuk menunjang perjalanan tetap aman dan sesuai dengan standar yang akan diterapkan. Teknik cara ini sebagai  acuan oleh para profesional yang akan melakukan misi kemanusian atau misi bertema alam yang harus diketahui bertahan hidup dalam situasi genting. Cara ini sangat efektif untuk membantu pertolongan jika terjadi hal yang tidak diinginkan terjadi. Ada hal yang harus anda perhatikan sebelum melakukan ekspedisi alam liat ini sebagai tips tambahan saja agar perjalanan ini tetap sesuai dengan jalur yang seharusnya.

1. Sebelum anda melakukan hobi extreme seperti ini harus selalu komunikasikan kepada keluarga tercinta agar mendapat doa restu terutama pada orang tua. Biasanya anda akan menceritakan kepada orang tua, teman, atau kerabat sehingga anda akan mendapatkan input masukan sebelum melakukan ekspedisi.

2. Perhatikan musim dan jangan paksakan diri untuk melawan kekuatan alam yang dahsyat. Anda harus memperhatikan apakah waktu perjalanan ini baik atau harus ditunda sampai waktu tertentu agar start awal baik.

3. Selalu membawa barang bawaan yang dibutuhkan selama melakukan ekspedisi termasuk peralatan penting lainnya seperti P3K, makanan, serta minuman selama perjalanan. Barang bawaan ini juga memperhatikan urgenitas dan keperluan penting untuk membantu misi ini tetap berjalanan dengan baik.

4. Selalu waspada terhadap flora dan fauna yang akan mengancam keselamatan. Waspada ini harus selalu terlihat pada saat melangkah karena hidup dialam bebas liar akan berhubungan dengan keadaan seperti ini.

5. Berfikir positif dan tenang menghadapi berbagai rintangan yang akan dihadapi. Anda jangan cepat panik, selalu menganalisa segala sesuatu dengan tepat sasaran, dan tidak cepat putus ada. Poin ini berhubungan dengan attitude dan performance setiap individu personal.

6. Berpakaian dengan warna yang eye-catching agar posisi anda bisa terdeteksi oleh petugas SAR pada saat terjadinya situasi tertentu. Warna ini akan mudah terlihat pada saat sinar matahari sudah mulai meredup dan beguna bagi tim yang tersesat bisa mendapatkan petunjuk dari warna yang eye-cathing serta adanya hologram khusus yang akan memantukan sinar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar